Selamat Tinggal SIM Fisik! Komdigi Dorong e-SIM Demi Digitalisasi Aman

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia mulai memasuki babak baru dengan munculnya e-SIM atau Embedded Subscriber Identity Module. 

Teknologi ini memungkinkan identitas pelanggan seluler tidak lagi disimpan di kartu fisik, melainkan secara digital langsung di perangkat. 

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menilai e-SIM sebagai langkah besar menuju transformasi digital yang lebih aman dan efisien. 

BACA JUGA:iPhone 16 Telat Masuk Indonesia 7 Bulan, Tapi Kok Masih Laku Keras?

Menurutnya, penggunaan e-SIM mampu mencegah berbagai tindak kejahatan digital yang semakin meresahkan.

Salah satu keuntungan utama dari penggunaan e-SIM adalah perlindungan data pribadi yang jauh lebih kuat. 

Karena berbasis digital dan bisa dikombinasikan dengan sistem biometrik, e-SIM dapat menekan risiko penyalahgunaan informasi oleh pihak tak bertanggung jawab. 

“e-SIM adalah solusi masa depan. Dengan integrasi sistem digital dan pendaftaran biometrik, teknologi ini memberikan perlindungan ganda terhadap penyalahgunaan data serta kejahatan digital yang marak seperti spam, phishing, dan judi online,” jelas Meutya, dikutip pada hari Senin, 14 April 2025.

BACA JUGA:iPhone 16 Siap Meluncur Resmi di Indonesia, Jangan Beli Sebelum Cek 3 Hal Penting Ini!

Meutya juga menjelaskan bahwa e-SIM bisa membantu memutus rantai penyalahgunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk membuat banyak kartu SIM, yang sering kali digunakan dalam skema penipuan. 

Selain itu, penggunaan e-SIM dianggap lebih praktis dan mendukung pengembangan ekosistem Internet of Things (IoT). 

Di sisi lain, operator seluler juga akan lebih efisien karena tak perlu lagi memproduksi dan mendistribusikan kartu SIM fisik.

Meski belum bersifat wajib, Meutya mendorong masyarakat yang sudah memiliki perangkat yang mendukung e-SIM agar segera beralih. 

BACA JUGA:Bisa Bawa Pulang iPhone 16e Terbaru Mulai Rp12 Juta, Ini Dia Spesifikasinya